Rabu, 09 Maret 2016

NAMA : ARDINI FITRIA N.
NIM      : 1711143007
KELAS : HES IV A

JENIS-JENIS BANK DI INDONESIA BERDASARKAN KEPEMILIKAN
            Jenis bank dapat digolongkan menjadi beberapa golongan, tidak hanya berdasarkan jenis kegiatan usahanya, melainkan juga mencakup bentuk badan hukumnya, pendirian dan kepemilikannya, dan target pasarnya.  
Berikut ini adalah beberapa paparn tentang jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya :
A.    Bank Milik Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh PEmerintah Indonesia. Sehingga keuntungannya dimiliki oleh pemerintah pula. Berikut ini adalah daftar bank pemerintah, yaitu:
  1. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI atau Bank BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

  1. Bank Nasional Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia atau BNI adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaanBUMN, di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia (BNI), dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Achmad Baiquni.
Bank Negara Indonesia (BNI) adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 5 Julitahun 1946. Saat ini BNI mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI juga mempunyai unit perbankansyariah, Namun sejak 2010 telah spin off (Memisahkan diri), yang dinamakan BNI Syariah
PT Bank Negara Indonesia Tbk didirikan oleh Margono Djojohadikusumo, yang merupakan satu dari anggota BPUPKI, lalu mendirikan bank sirkulasi/sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI.
Margono berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha perbankan di Indonesia. Karena Margono adalah seorang pionir, maka dia berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis perbankan di Indonesia, menggantikan peranan De Javasche Bank pada era penjajahan.
Bank Negara Indonesia didirikan dan dipersiapkan pada tanggal 5 Juli 1946 menjadi Bank Sirkulasi atau Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI. Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama - Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pengusul dibentuknya sebuah Bank Sentral atau Bank Sirkulasi, serta sekaligus juga adalah sebagai pendiri dan Direktur Utama Bank Negara Indonesia yang pertama adalah Raden Mas (R.M.) Margono Djojohadikusumo.
Pada 1955, Peran Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat nomor 2 tahun 1955.
Dengan inovasi perbankan yang luas, menimbulkan kepercayaan pemerintah terhadap perusahaan BNI. Maka, pada 1968, status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan nama PT Bank Negara Indonesia.
Pada 2013, BNI memposisikan layanannya dalam tingkat yang lebih tinggi. Bank BNI meluncurkan kartu kredit dan kartu ATM/debit bergambar Tim Sepakbola peserta BPL,Chelsea, dengan logo MasterCard. Kartu tersebut dapat diterima oleh fans Chelsea. Bank BNI juga meluncurkan layanan trust bagi industri ekspor, termasuk untuk industri minyak dan gas
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. saat ini mempunyai 9 anak perusahaan. Mereka adalah sebagai berikut :
·         BNI Remittance Limited - Hong Kong
·         PT. Bina Usaha Indonesia
·         PT. BNI Life
·         PT. BNI Multi Finance
·         PT. BNI Nomura Jafco Investment
·         PT. BNI Nomura Jafco Manajemen Ventura
·         PT. BNI Nomura Jafco Ventura Satu
·         PT. BNI Securities
·         PT. Pembiayaan Artha Negara
·         PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
·         PT. Asuransi Tri Pakarta
·         Bank BNI Syariah
·         Bank Nusa Nasional (telah di-spin off pada 2009)

  1. Bank Mandiri
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk.  adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu,Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri.
Pra-penggabungan
Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

a)      Bank Dagang Negara

Bank Dagang Negara merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.

b)     Bank Bumi Daya

Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.

c)      Bank Ekspor Impor Indonesia

Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

d)     Bank Pembangunan Indonesia

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

Pasca-penggabungan

Bank Mandiri dibentuk pada 2 Oktober 1998, dan empat bank asalnya efektif mulai beroperasi sebagai bank gabungan pada pertengahan tahun 1999. Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi.
Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat ‘’’legacy banks’’’. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, di mana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen ‘’’retail banking’’’.
Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan ‘’’e-channel’’’ & produk retail dengan ‘’’Time to Market’’’ yang lebih baik.
Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang tersebut, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur Utama Bank Mandiri yang pertama adalah Muljohardjoko (Dirut Taspen sejak Februari 1996). Alumnus Fakultas Ekonomi UI ini pernah juga berdinas di PT Telkom, terakhir ia menjabat sebagai direktur keuangan). Muljohardjoko menjadi Dirut Bank Mandiri selama 35 hari ketika awal-awal menjadi Dirut Taspen. Kepemimpinan Muljohardjoko di Taspen sendiri berjalan sejak Februari 1996 sampai tahun 1999. Direktur Utama Bank Mandiri yang kedua adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe. Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum digantikan Agus Martowardojo sebagai Direktur Utama sejak Mei 2005. Neloe menghadapi dugaan keterlibatan pada kasus korupsi di bank tersebut. Agus kemudian digantikan oleh Zulkifli Zaini dan saat ini (2015) Budi Gunadi Sadikin (BGS) tengah menjadi Dirut Bank Mandiri.
Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri. Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.
Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya penerapan ‘’’prudential banking’’’ & ‘’’best-practices risk management’’’, Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan ‘’’four-eye principle’’’, di mana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’ masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah ‘’’corporate’’’ mencakup 43,86% dari total kredit.
Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.
Pada Juni 2013, Bank Mandiri sudah mempunyai 1.811 cabang dan sekitar 11.812 ATM yang tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia tanpa terkecuali, semakin menegaskan Bank Mandiri sebagai salah satu dari jajaran bank terbesar di Indonesia.

  1. Bank Tabungan Negara (BTN)
Bank Tabungan Negara atau BTN adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatasdan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Sejak tahun 2012, bank ini dipimpin oleh Maryono sebagai direktur utama.
Pertama kali didirikan pada tahun 1987. Saat itu bank ini masih bernama Postspaar Bank yang terletak di Batavia. Selanjutnya Jepang membekukan kegiatan bank tersebut dan mengganti nama menjadi Chokin Kyoku. Pemerintah Indonesia mengambil alih dan mengubah namanya kembali menjadi Bank Tabungan Pos sesuai dengan Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1950. Beberapa tahun berselang tepatnya pada tahun 1963, bank ini kembali berganti nama menjadi Bank Tabungan Negara atau biasa dikenal dengan BTN.
Lima tahun setelah itu, bank ini beralih status menjadi bank milik negara melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 1964. Pada tahun 1974 BTN menawarkan layanan khusus yang bernama KPR atau kredit pemilikan rumah. Layanan ini dikhususkan pada BTN oleh Kementerian Keuangan dengan dikeluarkannya surat pada tanggal 29 Januari 1974. Layanan ini pertama kali dilakukan pada tanggal 10 Desember 1976. Selanjutnya pada tahun 1989 BTN juga telah beroperasi menjadi bank umum dan mulai menerbitkan obligasi. Pada tahun 1992 status hukum BTN berubah menjadi perusahaan perseroan (Persero). 
Selain itu, dua tahun berselang tepatnya pada tahun 1994, BTN juga memiliki izin sebagai Bank Devisa. Keunggulan dari BTN terlihat pada tahun 2002 yang menempatkan BTN sebagai bank umum dengan fokus pinjaman tanpa subsidi untuk perumahan. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tanggal 21 Agustus 2002.
Pada tahun 2003 BTN melakukan restrukturisasi perusahaan. Restrukturisasi perusahaan yang dilakukan secara menyeluruh tersebut telah tertulis dalam persetujuan RJP berdasarkan surat Menteri BUMN tanggal 31 Maret 2003 dan Ketetapan Direksi Bank BTN tanggal 3 Desember 2004. Tak berhenti sampai di sana, pada tahun 2008 BTN juga yang telah melakukan pendaftaran transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK Eba) di Bapepam. Bank BTN merupakan  bank pertama di Indonesia yang berhasil melakukannya. Selanjutnya pada tahun 2009, BTN melakukan pencatatan perdana dan listing transaksi di Bursa Efek Indonesia. Dengan visi "menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan" Bank BTN nyatanya telah menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia. 
Sejarah Bank Tabungan Negara (BTN) :
·         1897: Berdiri dengan nama Postpaarbank
·         1942-1945: Berubah nama menjadi Chokin Kyoku
·         1950: Menjadi Bank Tabungan Pos
·         1963: Menjadi Bank Tabungan Negara
·         1968: Resmi dimiliki Pemerintah (BUMN)
·         1974: Pelayanan lebih difokuskan
·         1989: Mendapat izin bank umum dan penerbitan obligasi
·         1992: Menjadi Persero
·         1994: Mendapat izin bank devisa
·         2000: Ikut program rekapitulasi
·         2002: Pinjaman Tanpa Subsidi
·         2003: Restrukturisasi
·         2005: Peluncuran BTN Syariah
·         2008: Sekuritisasi aset

B.     BANK MILIK SWASTA NASIONAL
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional. Bank swasta dibedakan menjadi 2 yaitu:
1.      Bank Central Asia (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group. Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di dunia, Djarum.
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
Produk produk BCA
·         Produk Simpanan
o    Nikmati berbagai pilihan produk simpanan dari kami yang memberikan kemudahan serta kenyamanan sesuai dengan kebutuhan transaksi Anda.
§  Tahapan : Tahapan Gold, Tahapan Xpresi, Tapres, TabunganKu
·         Giro : Deposito Berjangka, BCA Dollar
·         Kartu Kredit
Beberapa pilihan kartu kredit kami sediakan untuk Anda. Nikmati berbagai keuntungan, kemudahan, dan kenyamanan sesuai dengan kebutuhan Anda.
ü  BCA Card
ü  BCA MasterCard
ü  BCA VISA
·         Fasilitas Kredit
o    Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kebutuhan Anda. Nikmati berbagai fasilitas kredit yang kami tawarkan dan dapatkan kemudahan serta berbagai keuntungan dari kami.
ü  Kredit Pemilikan Rumah
ü  Kredit Kendaraan Bermotor
ü  Kredit Modal Kerja
ü  Kredit Sindikasi
ü  Kredit Ekspor
ü  Kredit Investasi
ü  Distributor Financing
ü  Supplier Financing
ü  Dealer Financing
ü  Warehouse Financing
ü  Trust Receipt
Layanan Transaksi Perbankan
Dapatkan berbagai fasilitas layanan transaksi perbankan untuk mendukung beragam transaksi perbankan Anda. Layanan kami menawarkan sistem yang cepat, aman, dan mudah.
Kerja keras, kebijakan, pengelolaan yang baik, komitmen dan peraturan kepada regulasi membawa BCA menjadi Bank dengan prestasi dan reputasi yang membanggakan. Dari tahun ke tahun, BCA terus dikenal sebagai bank yang memiliki banyak keunggulan dan mendapat nilai bagus dari berbagai pihak sebagai institusi finansial yang dikelola secara profesional.
Grup dibawah Bank BCA
Grup BCA didukung oleh jaringan perusahaan yang memiliki profesionalisme dan kredibilitas tinggi.
a)      BCA Syariah
Sejak resmi beroperasi sejak 5 April 2010, PT Bank BCA Syariah selalu melaksanakan kegiatan usaha dengan prinsip-prinsip syariah. Berkeinginan untuk menjadi pelopor dalam industri perbankan syariah Indonesia yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah perseorangan, mikro, kecil dan menengah.
b)      BCA Finance
Anak perusahaan Grup BCA yang berfokus dalam pembiayaan mobil dan mempunyai visi “Menjadi perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan di Indonesia yang memberikan nilai terbaik kepada para stakeholders”.
c)      PT Central Sejahtera Insurance
Satu-satunya anak perusahaan Grup BCA yang bergerak dibidang asuransi kerugian umum. CSI berkomitmen memberikan perlindungan dan manfaat maksimal kepada segenap nasabahnya dalam menghadapi berbagai risiko tidak terduga.
d)     PT Central Santosa Finance (CS Finance)
Merupakan anak perusahaan Grup BCA yang bergerak dalam bidang pembiayaan kendaraan roda dua. CS Finance terus mengembangkan usahanya dengan menciptakan keunggulan kompetitif untuk menciptakan hasil yang baik bagi konsumen, ATPM, dan stateholders.
e)      BCA Finance Limited, Hong Kong (BCAFL)
BCA Finance Ltd (BCA FL) adalah anak perusahaan yang didirikan di Hong Kong sejak tahun 1975 dengan bisnis utama kiriman uang dan pembukaan rekening Tahapan.
2.      Bank Mega
Bank Mega  adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini berbasis di Jakarta dan merupakan bagian dari CT Corp. Didirikan pada tahun 1969.
Direktur utamanya saat ini adalah Kostaman Thayib.
Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama Bank Karman yang didirikan pada tanggal 15 April 1969 dan berkedudukan diSurabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi Mega Bank dan melakukan relokasi kantor pusat ke Jakarta.
Seiring dengan perkembangannya Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh CT Corp (d/h Para Group) (PT Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama). Untuk lebih meningkatkan citra Mega Bank.
Pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat dengan akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru berubah nama menjadi Bank Mega.
Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagian saham Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk..
Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama dengan Citibank, Deutsche Bank dan HSBC.
Bank Mega merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang mobil operasionalnya menggunakan Livery Bank Mega. Dan strategi ini berhasil menanamkan image yang begitu kuat dikalangan gross root Bangsa Indonesia.
Dan hingga kini Bank Mega masih merupakan bank yang kepemilikannya 100% milik warga Indonesia, saat mayoritas usaha di sektor keuangan Indonesia dimonopoli oleh asing.

3.      Bank Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk atau lebih dikenal dengan nama Bank Danamon, adalah sebuah bank diIndonesia.
Bank Danamon didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing pada tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989.
Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh di bawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA) sebagai Bank yang diambil alih Pemerintah (BTO - Bank Take Over).
Pada tahun 1999, pemerintah melaluiBPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 miliar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah (Government Bonds). Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN.
Pada tahun 2000, Bank Danamon kembali melebarkan sayapnya dengan menjadi bank utama dalam penggabungan 8 Bank BTO lainnya. Pada saat inilah Bank Danamon mulai muncul sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia.
Pada 3 tahun berikutnya, Bank Danamon mengalami restrukturisasi besar-besaran mulai dari bidang manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem informasi, anggaran dasar dan logo perusahaan. Usaha keras yang dilakukan ini akhirnya berbuah hasil dalam membentuk pondasi dan infrastruktur bagi Bank Danamon dalam tujuannya untuk meraih pertumbuhan yang maksimal berdasarkan transparansi kerja, tanggung jawab kepada masyarakat, integritas sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia dan sikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebaga salah satu bank terbesar di Indonesia (atau lebih dikenal dengan istilah TRIP).
Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia --- di bawah kendali Temasek Holdings. Dengan hadirnya manajemen baru, maka dicanangkanlah penata ulangan model bisnis dan strategi usaha Bank Danamon dalam usahanya untuk terus melakukan perubahan total dalam disain yang sudah dirancang untuk menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank nasional terkemuka di Indonesia dan bank pemain utama di kawasan Asia.
Sejak tahun 2008, Bank Danamon yang kemudian dikenal dengan nama Danamon mulai menggerakan masyarakat Indonesia lewat kampanye "Untuk Anda, Bisa". Bahkan sejak2010, Danamon meluncurkan program Semangat Bisa. Musim 1 dari Semangat Bisa ditayangkan oleh Trans 7 serta dipandu oleh Pandji Pragiwaksono dan Musim 2 ditayangkan oleh Global TV serta dipandu oleh Soraya Hylmi.
Anak perusahaan
·            PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance)
·            PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance)
·            PT Adira Quantum Multifinance (Adira Kredit)

C.    BANK MILIK SWASTA ASING
Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing (luar negeri). 
1.      Bank HSBC
HSBC Holdings PLC (NYSE: HBC, LSE: HSBA, SEHK: 005, EuronextHSBC), adalah salah satu grup perbankan terbesar di dunia. HSBC bermarkas di London, dengan kantor pusat di Menara HSBC, London, sebuah bagian dari pengembangan Canary Wharf di London Docklands. Anggota pendirinya adalah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, sebuah bank yang dibentuk oleh orang Skotlandia - Thomas Sutherland - untuk membiayai perdagangan di Timur Jauh di 1865.
Pada 2005, bank ini merupakan perusahaan terbesar keempat dalam segi aset. Ia melaporkan jumlah pemasukan dalamdolar AS sekitar 70% berasal dari luar Britania. Nyaris 40% berasal dari operasinya di Hong Kong. Sebelum pindah markasnya keLondon pada awal 1990-an, ia bermarkas di Hong Kong. HSBC merupakan bank terbesar di Hong Kong, dan kedua terbesar di dunia setelah Citigroup.
Di Indonesia, HSBC mulai hadir di Jakarta pada tahun 1884, sehingga merupakan salah satu bank tertua di Indonesia.
·         Produk Global
a)      HSBC Advance
HSBC Advance adalah produk kelompok ditujukan untuk pekerja profesional. Manfaat yang tepat dan kualifikasi bervariasi tergantung pada negara, tetapi biasanya memerlukan transfer Gaji US$ 1.500 atau lebih setiap bulan atau Menjaga US$ 25.000 dari deposito dalam Tabungan / Rekening Koran atau investasi. Keuntungan dapat bervariasi, tergantung pada negara, seperti hari-hari layanan perbankan termasuk namun tidak terbatas pada Kartu Kredit Platinum, Advance Kartu ATM, Giro dan Rekening Tabungan. Perlindungan rencana dan Jasa Perencanaan Keuangan. Seorang pelanggan HSBC Advance memungkinkan pelanggan untuk membuka rekening di negara lain dan mentransfer sejarah kredit mereka.

b)      HSBC Direct

HSBC Direct adalah telepon / online banking operasi langsung yang menarik pelanggan melalui hipotek, rekening dan tabungan. Ini pertama kali diluncurkan di Amerika Serikat pada bulan November 2005 dan didasarkan pada anak 'Pertama Langsung' HSBC diInggris yang diluncurkan pada tahun 1980. Layanan ini sekarang juga tersedia di Kanada, Taiwan, Korea Selatan, Prancis, danIndia. Polandia meluncurkan bisnis langsung pada bulan September 2009. Di Amerika Serikat, HSBC langsung sekarang merupakan bagian dari HSBC Advance.

c)      HSBCnet

HSBCnet adalah layanan global yang melayani kebutuhan bisnis lokal dengan menawarkan fungsi khusus untuk daerah yang berbeda di seluruh dunia. Sistem ini menyediakan akses ke fungsi transaksi perbankan - mulai dari pembayaran dan pengelolaan kas untuk perdagangan fitur layanan - serta penelitian dan konten analitis dari HSBC. Ini juga termasuk devisa dan uang fungsi pasar perdagangan. Sistem ini digunakan secara luas oleh high-end HSBC nasabah korporasi dan institusi dilayani oleh perbankan global berbagai bank dan pasar, perbankan komersial dan divisi transaksi global perbankan. HSBCnet juga merupakan merek dimana HSBC memasarkan global e-commerce proposisi untuk klien korporasi dan institusional.

d)     HSBC Premier

HSBC Premier adalah salah satu produk HSBC premium keuangan kelompok, sebanding dengan layanan Centurion dari American Express. Manfaat yang tepat dan kriteria kualifikasi bervariasi tergantung pada negara. Pelanggan memiliki Relationship Manager Premier, global jam akses 24 untuk call center, layanan perbankan gratis dan tarif istimewa. Seorang pelanggan HSBC Premier menerima layanan HSBC Premier di semua negara yang menawarkan HSBC Premier, tanpa harus memenuhi kriteria negara itu kualifikasi.
D.    BANK KOPERASI
Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
1.      Bank BUKOPIN
Bank Bukopin sebelumnya bernama Bank Umum Koperasi Indonesia pada 1970 sampai 1989) adalah bank swasta kelas menengah di Indonesia dan memfokuskan bisnis intinya pada 4 sektor, yaitu UKM, mikro, konsumer, dan komersial. Selanjutnya, pada 1993 status perusahaan berubah menjadi perseroan terbatas.
Bank Bukopin menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi bank yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan usahanya ke segmen komersial dan konsumer.
Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan dana yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan praktek tata kelola perusahaan yang baik. Landasan ini memungkinkan Bank Bukopin melangkah maju dan menempatkannya sebagai suatu bank yang kredibel.
Berkantor pusat di Gedung Bank Bukopin, Jl MT Haryono Kav 50-51 Jakarta Selatan, operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari 425 outlet yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia yang terhubung secara real time online. Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 543 outlet, sebagai wujud program kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro.
Dengan struktur permodalan yang semakin kokoh sebagai hasil pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juli 2006, Bank Bukopin terus mengembangkan program operasionalnya dengan menerapkan skala prioritas sesuai strategi jangka pendek yang telah disusun dengan matang. Penerapan strategi tersebut ditujukan untuk menjamin dipenuhinya layanan perbankan yang komprehensif kepada nasabah melalui jaringan yang terhubung secara nasional maupun internasional, produk yang beragam serta mutu pelayanan dengan standar yang tinggi. Keseluruhan kegiatan dan program yang dilaksanakan pada akhirnya berujung pada sasaran terciptanya citra Bank Bukopin sebagai lembaga perbankan yang terpercaya dengan struktur keuangan yang kokoh, sehat dan efisien. Keberhasilan membangun kepercayaan tersebut akan mampu membuat Bank Bukopin tetap tumbuh memberi hasil terbaik secara berkelanjutan.

E.     BANK CAMPURAN
Bank campuran adalah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI (dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI), dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
1.      Bank UOB Buana
Bank UOB Indonesia adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuanganperbankan. Bank ini awalnya bernama "Bank Buana Indonesia" dan didirikan pada tahun 1956. Perusahaan ini mengalami perubahan nama menjadi "Bank UOB Buana" pada tahun 2008 karena saham mayoritasnya dibeli oleh UOB, sebuah perusahaan perbankan dari Singapura. Dengan kepemilikan saham mayoritas yang beralih kepada UOB maka perusahaan yang semula terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini mengajukan voluntary delisting dan go private pada tahun 2008. Pada tahun 2011, "Bank UOB Buana" berganti nama menjadi "Bank UOB Indonesia".
Sejarah
·           1956: PT Bank Buana Indonesia (BBI) didirikan di Jakarta.
·           1965: BBI diakuisisi oleh kemitraan dari lima perusahaan industri.
·           1972: BBI mengakuisisi PT Bank Pembinaan Nasional di Bandung.
·           1974: BBI mengakuisisi PT Bank Kesejahteraan Masyarakat di Semarang.
·           1975: BBI mengakuisisi PT Bank Aman Makmur di Jakarta.
·           1976: BBI mendapatkan ijin sebagai bank devisa.
·           1989: BBI membentuk joint-venture dengan The Mitsubishi Bank Ltd, dan mendirikan bank dengan nama PT Bank Mitsubishi Buana (selanjutnya berganti nama menjadi PT Bank DBS Buana).
·           1990: Joint-venture dengan DBS dan TatLee, dan mendirikan bank dengan nama PT DBS TatLee Buana Bank.
·           1994: Sebuah Perusahaan induk dibentuk dengan nama PT Sari Dasa Karsa, yang mengakuisisi hampir 90 persen saham BBI dan membentuk tim manajemen baru.
·           1998: BBI menerima sertifikasi Kelas A dari Bank Indonesia .
·           2000: BBI melakukan penawaran saham terbatas dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan menjual saham di PT Bank DBS Buana.
·           2002: Terdaftar di New York Stock Exchange sebagai ADRs.
·           2003: International Finance Corporation / IFC (anak perusahaan dari Bank Dunia), mengakuisisi tujuh persen saham BBI.
·           2004: UOB International Investment Private Limited (UOBII) menjadi pemegang saham terbesar kedua seteah PT Sari Dasa Karsa
·           2005: IFC melepas seluruh sahamnya dan UOBII menjadi pemegang saham mayoritas
·           2007: United Overseas Bank Limited (UOB), melalui UOBII menjadi pemegang saham utama
·           2007: Nama perusahaan ini berubah dari PT Bank Buana Indonesia menjadi PT Bank UOB Buana
·           2008: Perusahaan melakukan perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup. Serta melakukan tender saham milik masyarakat
·           2010: PT Bank UOB Indonesia melakukan penggabungan ke dalam PT Bank UOB Buana berdasarkan surat persetujuan Bank Indonesia Np. 12/45/KEP.GBI/2010 pada tanggal 10 Juni 2010
·           2011: PT Bank UOB Buana resmi berganti nama menjadi PT Bank UOB Indonesia

2.      Bank CIMB Niaga
PT Bank CIMB Niaga Tbk atau yang lebih dikenal dengan CIMB Niaga adalah sebuah bank yang berdiri pada tahun 1955. Saat ini CIMB Niaga merupakan bank terbesar keempat di Indonesia dilihat dari sisi aset, dan diakui prestasi dan keunggulannya di bidang pelayanan nasabah dan pengembangan manajemen. Saat ini mayoritas saham Bank CIMB Niaga dimiliki oleh CIMB Group. Bank CIMB Niaga merupakan bank pembayar (payment bank) KSEI terbesar dari nilai transaksi, dan dengan pangsa pasar 11%, saat ini CIMB Niaga adalah bank penyedia kredit pemilikan rumah terbesar ketiga di Indonesia.
CIMB Niaga pertama kali didirikan pada tanggal 26 September 1955 sebagai bank swasta nasional dengan nama Bank Niaga. Setelah terbentuk, membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme karyawan menjadi perhatian utama bank. Pada tahun 1969, ketika sektor swasta di Indonesia dilanda krisis, Bank Niaga mampu bertahan dan berhak memperoleh jaminan dari Bank Indonesia. Bank Niaga kemudian merevisi rencana usahanya pada tahun 1974, dan berganti menjadi bank umum agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah.
Pada tahun 1976 Bank Niaga meluncurkan Program Kredit Profesional, yaitu pinjaman bagi para profesional seperti ahli teknik, dokter, dan sebagainya. Selanjutnya, pada tahun1981-1982, Bank Niaga menjadi bank pertama di Indonesia yang menerapkan sistem perbankan jaringan (online) dan sistem jaringan kantor cabang. Langkah berikut yang ditempuh Bank Niaga adalah membentuk jaringan unit usaha penukaran valuta asing resmi di sejumlah kantor cabang pada tahun 1985 beserta beragam produk baru. Pada tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia.
Pada Juni 1989 merupakan tahun Bank Niaga melakukan penawaran saham perdana sehingga menjadi perusahaan terbuka. Saham yang ditawarkan laris dibeli, dan saham yang dipesan mencapai empat kali lipat dibanding jumlah saham yang diterbitkan (20.9 juta saham).
Bank Niaga mulai menyediakan layanan bagi nasabah kelas menengah-atas pada tahun 1998, guna memperbesar jumlah nasabah.
Pada tahun 1999, Bank Niaga menjadi bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) karena dana pemegang saham untuk rekapitalisasi kurang dari 20%.
Commerce Asset Holdings Berhad (CAHB), yang sekarang dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad, mengakuisisi saham Bank Niaga pada tahun 2002. Tahun 2007, seluruh kepemilikan saham berpindah ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group. Pada bulan Mei 2008, Bank Niaga resmi berubah nama menjadi Bank CIMB Niaga. Dalam rangka memenuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang ditetapkan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad sebagai pemilik saham mayoritas Lippo Bank dan juga saham pengendali Bank Niaga (melalui CIMB Group), melakukan penggabungan (merger) kedua bank tersebut secara resmi pada tanggal 1 November 2008 yang diikuti dengan pengenalan logo kepada masyarakat luas

3.      Bank NISP
Bank OCBC NISP (sebelumnya bernama Bank NISP) adalah sebuah bank swasta di Indonesia. Bank ini didirikan 4 April 1941 diBandung dengan nama NV Nederlandsch-Indische Spaar en Deposito Bank. Pada 1981, sempat berganti nama menjadi NV. Spaar En Deposito yang diuraikan sebagai Bank Nilai Inti Sari Penyimpan (disingkat NISP), bank ini kemudian lama dikenal sebagai Bank NISP.
Semenjak 16 Oktober 2008, Bank NISP resmi berganti nama dan logo menjadi Bank OCBC NISP. Nama perusahaan juga turut diubah dari PT Bank NISP Tbk menjadi PT Bank OCBC NISP Tbk.
Pada 1 Januari 2011, Bank OCBC Indonesia resmi meleburkan diri ke Bank OCBC NISP untuk memenuhi peraturan pemilik tunggal dari Bank Indonesia.
Bank OCBC NISP juga sering mencatatkan prestasinya secara baik dalam dunia perbankan serta meraih beragam penghargaan.
Saat ini mayoritas saham Bank OCBC NISP dimiliki oleh OCBC Group yang berlokasi di Singapura. OCBC merupakan penyedia jasa perbankan dan asuransi terbesar di Singapura.
Saat ini,direktur utamanya adalah Parwati Surjaudaja
·         Produk Bank NISP :

a)      Tabungan

ü  Tabungan Harian (Tabhar) - Tabungan reguler dari Bank OCBC NISP, yaitu berbentuk tabungan hari depan atau tabungan umum.

ü  Tabungan Berhadiah Ganda (Tanda) - Tabungan dengan promo hadiah-hadiah yang menarik dari Bank OCBC NISP.

ü  Tabungan Berjangka (TAKA) - Tabungan sejenis deposito yang diperuntukkan untuk nasabah yang sedang merencanakan masa depannya.

ü  OCBC NISP Dollar - Produk tabungan dalam bentuk mata uang asing, seperti Dollar Amerika.

b)      OCBC NISP Premier

OCBC NISP Premier menyediakan layanan perbankan dan wealth management yang ekslusif untuk para nasabah mass affluent. Hal ini menggambarkan langkah baru dari kerjasama antara Bank OCBC NISP dan Bank OCBC Singapura untuk memberikan solusi yang berkualitas kepada nasabah – dengan memanfaatkan basis nasabah OCBC NISP yang sudah kuat dan dukungan teknologi, solusi keuangan dan keahlian pasar dari OCBC Singapura.

c)      Kredit

·         Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
·         Kredit Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKM)
·         Kredit Multiguna (KMG)

d)     OCBC NISP Syariah

Pada 2009,OCBC NISP memiliki UUS. Dewan Pengawas Syariah
·         Dr Muh Anwar Ibrahim
·         Muh Bagus Teguh Perwira,Lc,MA


Referensi :

Wikipedia.com 
Continue Reading...

Followers

Grab A Button

Follow The Author